Legal Protection of Children as Victims of Domestic Violence
Keywords:
Children, Domestic Violence, Rehabilitation, Legal Protection
Abstract
This study aims to discuss the legal basis for child protection as a victim of domestic violence (KDRT) and examine the legal protection policy by the state for children who are victims of domestic violence. A type of normative juridical research, which discusses certain legal phenomena and analyzes them based on laws regulations, and norms that live in society. The results of this study show that the legal regulation of children as victims of domestic violence is regulated in Law Number 35 of 2014 concerning Child Protection, Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence, and Law Number 11 of 2012 concerning the Child Criminal Justice System. Legal policies for children who are victims of domestic violence include: physical and psychological protection, legal assistance, social and psychological rehabilitation, as well as protection in the legal and judicial process. This protection not only ensures protection like a child but also comprehensive recovery or rehabilitation.
References
[1] S. F. Nurusshobah, “Konvensi Hak Anak dan Implementasinya di Indonesia,” BIYAN J Ilm Kebijak dan Pelayanan Pekerj Sos, vol. 1, no. 2, p. 123, 2019, [Online]. Available: https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/73476/1/FAUZIAH AYUMI - FSH.pdf
[2] E. Prastini, “Kekerasan Terhadap Anak dan Upaya Perlindungan Anak di Indonesia,” J Citizenhip Virtues, vol. 4, no. 2, pp. 760–770, 2024, doi: https://doi.org/10.37640/jcv.v4i2.2043.
[3] N. W. T. Ariani and K. S. Asih, “Dampak Kekerasan Pada Anak,” J Psikol Mandala, vol. 6, no. 1, p. 75, Jul. 2022, doi: 10.36002/jpm.v6i1.1833.
[4] D. Rika Widianita, “Peran Pentingnya Lingkungan Belajar Bagi Anak,” AT-TAWASSUTH J Ekon Islam, vol. 7, no. 2, p. 63, 2023.
[5] M. Thoriq, “Hambatan dalam Pelaksanaan Diversi Terhadap Anak Berkonflik dengan Hukum di Pengadilan Negeri Binjai,” Cendekia J Hukum, Sos dan Hum, vol. 2, no. 1, p. 398, 2024, doi: https://doi.org/10.5281/zenodo.10450216.
[6] R. Resnawaty, “Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pemenuhan Hak Anak Dengan Disabilitas di Kabupaten Bandung Barat,” Share Soc Work J, vol. 9, no. 1, p. 68, Aug. 2018, doi: 10.24198/share.v8i1.18100.
[7] Ellora Sukardi, Debora Pasaribu, and Vanesia Ciayadi Kwang, “Upaya Penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga Akibat Covid-19 Perspektif Teori Keadilan Bermartabat,” J Lemhannas RI, vol. 9, no. 1, p. 20, Mar. 2021, doi: 10.55960/jlri.v9i1.373.
[8] H. Santoso, “Perlindungan Hukum Bagi Anak Korban Tindak Pidana Pelecehan Seksual,” Lex J Kaji Huk Keadilan, vol. 3, no. 2, pp. 1–5, Apr. 2020, doi: 10.25139/lex.v3i2.2186.
[9] R. A. Rianto, A. N. Ahyar, and L. L. Permana, “Upaya Pemerintah Dalam Melindungi Korban KDRT di Indonesia Menurut Pasal 10 Nomor 23 Tahun 2004,” J Huk dan HAM Wara Sains, vol. 3, no. 3, p. 364, Oct. 2024, doi: 10.58812/jhhws.v3i03.1456.
[10] Widya Romasindah Aidy, “Anak Berhadapan Hukum Ditinjau Dari Aspek Psikologi Hukum,” J Huk Sasana, vol. 7, no. 2, p. 359, Dec. 2021, doi: 10.31599/sasana.v7i2.871.
[11] K. F. Andy Chandra, Agustina, Hasanuddin, Babby Hasmayni, “Psychological Education and Legal Policy for Child Victims of Pornographic Content on Social Media,” Evol Stud Imaginative Cult, vol. 8, no. 2, p. 93, Sep. 2024, doi: 10.70082/esiculture.vi.674.
[12] T. S. Wahyudi and T. Kushartono, “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Yang Menjadi Korban Perlakuan Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,” J Dialekt Huk, vol. 2, no. 1, p. 65, Jun. 2020, doi: 10.36859/jdh.v2i1.510.
[13] R. Fitriani, “Anak dalam Melindungi dan Memenuhi Hak-hak Anak,” J Huk Samudra Keadilan, vol. 11, no. 2, p. 253, 2016, doi: https://doi.org/10.35475/riptek.v11i2.28.
[14] R. Fahlevi, “Aspek Hukum Perlindungan Anak dalam Perspektif Hukum Nasional,” Lex Junalica, vol. 12, no. 3, pp. 179–180, 2015, doi: https://doi.org/10.47007/lj.v12i3.1219.
[15] Yohanes Victor Obinaru, “Unes Law Review,” vol. 7, no. 2, p. 870, 2024, doi: https://doi.org/10.31933/unesrev.v7i2.2371.
[16] A. Hamida and J. Setiyono, “Analisis Kritis Perlindungan Terhadap Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Kajian Perbandingan Hukum,” J Pembang Huk Indones, vol. 4, no. 1, p. 78, Jan. 2022, doi: 10.14710/jphi.v4i1.73-88.
[17] M. Anwar and M. R. Wijaya, “Fungsionalisasi dan Implikasi Asas Kepentingan Terbaik Bagi Anak yang Berkonflik dengan Hukum: Studi Putusan Pengadilan Tinggi Tanjung Karang,” Undang J Huk, vol. 2, no. 2, p. 274, Mar. 2020, doi: 10.22437/ujh.2.2.265-292.
[18] D. P. P. Lubis, “Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Menjadi Korban Kekerasan Seksual,” Konsensus J Ilmu Pertahanan, Huk dan Ilmu Komun, vol. 1, no. 3, p. 112, 2024, doi: https://doi.org/10.62383/konsensus.v1i3.235.
[19] K. Hatta, “Peran Orangtua Dalam Proses Pemulihan Trauma Anak,” Gend Equal Int J Child Gend Stud, vol. 1, no. 2, p. 59, 2015, doi: http://dx.doi.org/10.22373/equality.v1i2.790.
[20] L. Arliman S, “Peran Komisi Pelindungan Anak Indonesia Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak Di Indonesia,” J Huk Respublica, vol. 17, no. 2, p. 200, May 2018, doi: 10.31849/respublica.v17i2.1932.
[21] W. Noventari and A. Suryaningsih, “Upaya Perlindungan Anak Terhadap Tindak Kekerasan (Bullying) Dalam Dunia Pendidikan Ditinjau Dari Aspek Hukum Dan Hak Asasi Manusia,” Maksigama, vol. 13, no. 2, pp. 156–168, Jun. 2020, doi: 10.37303/maksigama.v13i2.82.
[2] E. Prastini, “Kekerasan Terhadap Anak dan Upaya Perlindungan Anak di Indonesia,” J Citizenhip Virtues, vol. 4, no. 2, pp. 760–770, 2024, doi: https://doi.org/10.37640/jcv.v4i2.2043.
[3] N. W. T. Ariani and K. S. Asih, “Dampak Kekerasan Pada Anak,” J Psikol Mandala, vol. 6, no. 1, p. 75, Jul. 2022, doi: 10.36002/jpm.v6i1.1833.
[4] D. Rika Widianita, “Peran Pentingnya Lingkungan Belajar Bagi Anak,” AT-TAWASSUTH J Ekon Islam, vol. 7, no. 2, p. 63, 2023.
[5] M. Thoriq, “Hambatan dalam Pelaksanaan Diversi Terhadap Anak Berkonflik dengan Hukum di Pengadilan Negeri Binjai,” Cendekia J Hukum, Sos dan Hum, vol. 2, no. 1, p. 398, 2024, doi: https://doi.org/10.5281/zenodo.10450216.
[6] R. Resnawaty, “Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pemenuhan Hak Anak Dengan Disabilitas di Kabupaten Bandung Barat,” Share Soc Work J, vol. 9, no. 1, p. 68, Aug. 2018, doi: 10.24198/share.v8i1.18100.
[7] Ellora Sukardi, Debora Pasaribu, and Vanesia Ciayadi Kwang, “Upaya Penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga Akibat Covid-19 Perspektif Teori Keadilan Bermartabat,” J Lemhannas RI, vol. 9, no. 1, p. 20, Mar. 2021, doi: 10.55960/jlri.v9i1.373.
[8] H. Santoso, “Perlindungan Hukum Bagi Anak Korban Tindak Pidana Pelecehan Seksual,” Lex J Kaji Huk Keadilan, vol. 3, no. 2, pp. 1–5, Apr. 2020, doi: 10.25139/lex.v3i2.2186.
[9] R. A. Rianto, A. N. Ahyar, and L. L. Permana, “Upaya Pemerintah Dalam Melindungi Korban KDRT di Indonesia Menurut Pasal 10 Nomor 23 Tahun 2004,” J Huk dan HAM Wara Sains, vol. 3, no. 3, p. 364, Oct. 2024, doi: 10.58812/jhhws.v3i03.1456.
[10] Widya Romasindah Aidy, “Anak Berhadapan Hukum Ditinjau Dari Aspek Psikologi Hukum,” J Huk Sasana, vol. 7, no. 2, p. 359, Dec. 2021, doi: 10.31599/sasana.v7i2.871.
[11] K. F. Andy Chandra, Agustina, Hasanuddin, Babby Hasmayni, “Psychological Education and Legal Policy for Child Victims of Pornographic Content on Social Media,” Evol Stud Imaginative Cult, vol. 8, no. 2, p. 93, Sep. 2024, doi: 10.70082/esiculture.vi.674.
[12] T. S. Wahyudi and T. Kushartono, “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Yang Menjadi Korban Perlakuan Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,” J Dialekt Huk, vol. 2, no. 1, p. 65, Jun. 2020, doi: 10.36859/jdh.v2i1.510.
[13] R. Fitriani, “Anak dalam Melindungi dan Memenuhi Hak-hak Anak,” J Huk Samudra Keadilan, vol. 11, no. 2, p. 253, 2016, doi: https://doi.org/10.35475/riptek.v11i2.28.
[14] R. Fahlevi, “Aspek Hukum Perlindungan Anak dalam Perspektif Hukum Nasional,” Lex Junalica, vol. 12, no. 3, pp. 179–180, 2015, doi: https://doi.org/10.47007/lj.v12i3.1219.
[15] Yohanes Victor Obinaru, “Unes Law Review,” vol. 7, no. 2, p. 870, 2024, doi: https://doi.org/10.31933/unesrev.v7i2.2371.
[16] A. Hamida and J. Setiyono, “Analisis Kritis Perlindungan Terhadap Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Kajian Perbandingan Hukum,” J Pembang Huk Indones, vol. 4, no. 1, p. 78, Jan. 2022, doi: 10.14710/jphi.v4i1.73-88.
[17] M. Anwar and M. R. Wijaya, “Fungsionalisasi dan Implikasi Asas Kepentingan Terbaik Bagi Anak yang Berkonflik dengan Hukum: Studi Putusan Pengadilan Tinggi Tanjung Karang,” Undang J Huk, vol. 2, no. 2, p. 274, Mar. 2020, doi: 10.22437/ujh.2.2.265-292.
[18] D. P. P. Lubis, “Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Menjadi Korban Kekerasan Seksual,” Konsensus J Ilmu Pertahanan, Huk dan Ilmu Komun, vol. 1, no. 3, p. 112, 2024, doi: https://doi.org/10.62383/konsensus.v1i3.235.
[19] K. Hatta, “Peran Orangtua Dalam Proses Pemulihan Trauma Anak,” Gend Equal Int J Child Gend Stud, vol. 1, no. 2, p. 59, 2015, doi: http://dx.doi.org/10.22373/equality.v1i2.790.
[20] L. Arliman S, “Peran Komisi Pelindungan Anak Indonesia Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak Di Indonesia,” J Huk Respublica, vol. 17, no. 2, p. 200, May 2018, doi: 10.31849/respublica.v17i2.1932.
[21] W. Noventari and A. Suryaningsih, “Upaya Perlindungan Anak Terhadap Tindak Kekerasan (Bullying) Dalam Dunia Pendidikan Ditinjau Dari Aspek Hukum Dan Hak Asasi Manusia,” Maksigama, vol. 13, no. 2, pp. 156–168, Jun. 2020, doi: 10.37303/maksigama.v13i2.82.
Published
2025-01-29
How to Cite
Pasaribu, R. N. S., & Hasibuan, A. R. H. (2025). Legal Protection of Children as Victims of Domestic Violence. International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS), 7(1), 379~383. https://doi.org/10.56338/ijhess.v7i1.6966
Section
Articles
Copyright (c) 2025 Robby Naldo Shunan Pasaribu, Aulia Rahman Hakim Hasibuan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
