Membangun Keluarga Muslim Progresif melalui Pendekatan Fiqh Ekologis

Building a Progressive Muslim Family through an Ecological Fiqh Approach

  • Ranny Apriani Nusa Universitas Muhammadiyah Palu, Indonesia
  • Abdurrahman Abdul Latief Universitas Muhammadiyah Palu, Indonesia
  • Khalilah Nur ‘Azmy Universitas Islam Negeri Antasari, Antasari
Keywords: Keluarga Muslim, Fiqh Ekologis, Ketahanan Keluarga, Lingkungan, Nilai-Nilai Islam

Abstract

Ketahanan yang ditunjukkan oleh keluarga-keluarga Muslim dikembangkan tidak semata-mata melalui dimensi ekonomi dan spiritual, tetapi juga melalui kesadaran ekologis yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Artikel ilmiah ini berusaha untuk menyelidiki cara di mana nilai-nilai yang melekat dalam fiqh ekologis dapat digabungkan dan dinilai sebagai elemen penyumbang dalam pembentukan keluarga Muslim yang tangguh. Kerangka metodologis ini menekankan prinsip-prinsip dasar fiqh ekologis, yang meliputi: kewajiban pengelolaan (amanah), larangan bahaya (fasad), prinsip keseimbangan (mizan), kesucian lingkungan (taharah), dan penggunaan sumber daya yang bijaksana (israf). Menggunakan metodologi kualitatif-deskriptif yang didasarkan pada tinjauan literatur, artikel ini meneliti manifestasi nilai-nilai tersebut dalam konteks domestik—mencakup praktik konsumsi berkelanjutan, pengelolaan limbah rumah tangga, dan pendidikan lingkungan dalam unit keluarga—di samping dampaknya pada berbagai dimensi ketahanan keluarga: spiritual, emosional, dan sosial. Temuan menunjukkan bahwa internalisasi fiqh ekologis dalam unit keluarga tidak hanya meningkatkan keharmonisan dengan lingkungan alam tetapi juga menumbuhkan solidaritas, kesederhanaan, dan kesadaran kolektif sebagai komponen integral dari ibadah. Artikel ini menganjurkan perumusan instrumen evaluatif yang dirancang untuk mengukur implementasi nilai-nilai fiqh ekologis dalam kerangka keluarga Muslim.

References

Ali Mutakin, & Waheeda binti H. Abdul Rahman. (2023). Fiqh Ekologi; Upaya Merawat Lingkungan Hidup Berbasis Konsep Maqashid Syariah. Syariah: Journal of Fiqh Studies, 1(2), 107–126. https://doi.org/10.61570/syariah.v1i2.31
Al-Shatibi, I. (2003). Al-Muwafaqat fi Usul al-Shari'ah (Vol. 1–2). Beirut: Dar al-Ma’rifah
Arafah, A. (2020). Fikih Lingkungan: Perspektif Hukum Islam terhadap Pelestarian Alam. Jakarta: Kencana.
Arif, M. (2023). Fiqh al- Bi ’ ah?: Studi Historis Konsep Kebersihan dalam Literatur Fikih Klasik dan Kontemporer. Salimiya, 4(1), 23–43.
Auda, J. (2008). Maqasid Al-Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach. London: International Institute of Islamic Thought (IIIT).
Auda, J. (2015). Reformulasi Maqasid Syariah dalam Konteks Keindonesiaan. Bandung: Mizan.
Habibi, Muhammad & Nabilah Febriana. (2024). Krisis Lingkungan Berskala Internasional dalam Perspektif Fiqh Ekologi, MULTIVERSE: OPEN MULTIDISCIPLINARY JOURNAL, 3 (2), 152-157
Hamim, M. (2023). Membumikan Fiqh Lingkungan Dalam Bingkai Sanitasi Aman. Ahwaluna | Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(1), 85–102. https://doi.org/10.70143/ahwalunajurnalhukumkeluargaislam.v2i1.154
Hanafi, M. (2012). Fiqh Lingkungan Hidup: Perspektif Ulama dan Respons Kultural Masyarakat. Jakarta: LKiS.
Hasani, A. (2011). "Reaktualisasi Maqashid Syariah dalam Konteks Sosial Kontemporer." Ahkam: Jurnal Hukum Islam, 11(2), 123–139.
Huda, M. (2019). "Fiqh Lingkungan Hidup dalam Perspektif Ushul Fiqh." Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum, 19(1), 47–60.
Hermanto, Agus. (2021). Fiqh Ekologi, Literasi Nusantara Abadi, Malang.
Kamali, M. H. (2008). Shari‘ah Law: An Introduction. Oxford: Oneworld Publications.
Muhammad, A. S., Muhammad, H., Mabrur, R., Abbas, A. S., Firman, A., Mangunjaya, F., Pasha, K. I., & Andriana, M. (2006). Fiqh Lingkungan (Fiqh al-bi’ah). Fikih Lingkungan (Fiqh Al-Bi’ah), 2, 126. https://www.academia.edu/2085328/Fiqih_Lingkungan_Laporan_Simposium_Fiqh_Al_Biah_Ulama_Pesantren_di_Lido_Co-Editor_
Nafisah, M. (2019). Tafsir Ekologi: Menimbang Hif? al-B?ah sebagai U?ul ash-Shar?’ah dalam Al-Qur’an. Al-Fanar, 2(1), 93–111.
Nusa, R. A. (2022). Resiliensi Keluarga Muslim Di Masa Wabah Covid-19: Tinjauan Peran Dan Fungsi Suami Istri. Sahaja, 1(2), 71–84. https://doi.org/10.61159/sahaja.v1i2.20
Qutubh, S. (2008). Tafsir Fi Zhialil Qur’an (Terjemahan As’ad Yasin, Abdul Aziz Salim Basyarahi) (p. 282).
Rahwan, R. (2016). Membangun Fiqh Ekologi Berbasis Maslahah. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 10(1), 145–162. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v10i1.110
Shihab, M. Quraisy. (2005). Tafsir Al-Mishbah. Lentera Hati, Tangerang.
Uluum, A. T., & Nugroho, A. (2023). Fikih Ekologi?: Menjaga Kelestarian Lingkungan Alam dengan Pendekatan Teori Maqhasidus Syariah A h mad Tijan u l U lu u m , A ji Nugroh o Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam , Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri , Indonesia. 165–172.
Ummah, M. S. (2019). In Sustainability (Switzerland) (Vol. 11, Issue 1). http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Yafie, Ali. (2006). Merintis Fiqh Lingkungan Hidup. Ufuk Press, Jakarta.
Zuhdi, M. H. (n.d.). Fiqh al-Bî’ah Tawaran Hukum Islam dalam Mengatasi Krisis Ekologi. 35.
Published
2025-07-23
How to Cite
Ranny Apriani Nusa, Abdurrahman Abdul Latief, & Khalilah Nur ‘Azmy. (2025). Membangun Keluarga Muslim Progresif melalui Pendekatan Fiqh Ekologis : Building a Progressive Muslim Family through an Ecological Fiqh Approach. Iqra: Jurnal Ilmu Kependidikan Dan Keislaman, 20(2), 208-216. https://doi.org/10.56338/iqra.v20i2.8145
Section
Articles