Tingkah Laku Bertelur dan Karakteristik Fisik Sarang Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Cagar Alam Morowali Desa Sumara Jaya Kabupaten Morowali Utara

Egg-laying Behavior and Nest Physical Characteristics of Maleo Bird (Marcocephalon maleo) in Morowali Nature Preserve, Sumara Jaya Village, North Morowali Regency

  • Achmad Budiawan Putra Universitas Muhammadiyah Palu
  • Ari Fahry Universitas Muhammadiyah Palu
  • Nasrul Universitas Muhammadiyah Palu
  • Steven V. Lanongbuka Universitas Muhammadiyah Palu
  • Bambang Dwi Prasetyo Universitas Muhammadiyah Palu
  • Umi Latifah Fathoni Universitas Muhammadiyah Palu
  • Megawati Universitas Muhammadiyah Palu
Keywords: Tingkah Laku Bertelur, Karakteristik Fisik Sarang, Burung Maleo (Macrocephalon maleo)

Abstract

Cagar Alam Morowali merupakan kawasan yang memiliki potensi flora dan fauna serta ekosistem yang beranekaragam. Salah satu keanekaragaman hayati yang berada di Cagar Alam Morowali adalah burung Maleo (Macrocephalon maleo) yang merupakan spesies burung endemik Sulawesi. Tujuan Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkah Laku dan Karakteristik Sarang Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Cagar Alam Morowali Desa Sumara Jaya Kabupaten Morowali Utara. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret dan Juni 2023 di dalam Kawasan Cagar Alam Morowali Desa Sumara Jaya, Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah dengan menggunakan metode pengamatan langsung. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah burung maleo yang berhasil diamati pada periode Maret dan Juni 2023 di lokasi area nesting ground sebanyak 76 pasang atau 152 ekor dengan rata-rata kunjungan perharinya adalah 3,8 pasang per 20 hari pengamatan. Rata-rata lama waktu peneluran berada pada interval waktu 2 – 3 jam dan maleo betina memerlukan waktu selama 5 – 10 menit untuk bertelur. Ukuran kedalaman luban peneluran burung maleo berkisar 50 cm dan lebar lubang sebesar 56,66 cm. Kondisi habitat burung maleo di Desa Sumarajaya sedikit terancam dikarenakan dekat dengan pemukiman masyarakat yang berjarak ± 0,5 km serta sering dilintasi Suku Wana (asli pedalaman) untuk menjual hasil Dammar. Jumlah burung maleo yang berhasil diamati berjumlah 152 ekor atau 76 pasang sementara jumlah telur yang berhasil dipindahkan sebanyak 78 telur dan yang sementara berhasil menetas sebanyak 5 ekor dan telah dilepasliarkan.

References

Argeloo, and M. Boromo 1991. The Maleo Conservation Project. Preliminary Report. Unpublished
BirdLife International. 2016. Macrocephalon maleo. The ICUN Red List of Threanted Species.
Coates JB dan Bishop KD (2000). Panduan Lapangan Burung-Burung di Kawasan Wallacea; Sulawesi, Maluku Nusa Tenggara.
Gunawan, H. 1994. Burung Maleo (Marcocephalon maleo SAL. MULLER 1846) Satwa Langka Endemik Sulawesi. Rimba Sulawesi Vol I/No. 17. Departemen Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Penelitian Kehutanan Sulawesi. Ujung Pandang.
Gunawan, H. 1995. Pembinaan Habitat Burung Maleo (Macrocephalon maleo SAL, MULLER 1846 ), Balai Penelitian Kehutanan. Ujung Pandang. Informasi Tekhnis No. 4:1-15.
Gunawan, H. dkk. 2002. Gelar Teknologi Konservasi Burung Maleo: untuk Teknisi Konservasi, Penyuluh, Jagawana dan Masyarakat Di Kendari Sulawesi Tenggara. Departemen Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sulawesi. Makassar.
Khairuddin I. 2008. Studi Komunitas Tumbuhan di Cagar Alam Morowali Propinsi Sulawesi Tengah. Journal Biocelebes. Vol II. 2008. Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Tadulako Palu
La Ode N., S.A. Achmad, M. Rusdin, T. Saili, Nurhalim. 2015. Karakteristik Habitat Maleo (Macrocephalon maleo Sal Muller 1846) di Taman Nasional Rawa Aopa watumohai (TNRAW). Jurnal Jitro, 2(1): 1–13.
Mackinnon, Kathy.1992. Nature Treasure ‘The Wildlife of Indonesia’. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Tama.
Muhi, F., Dewi, W.K.B., dan Mustamin, I. 2021. Tingkah Laku Bertelur dan Karakteristik Fisik Sarang Maleo (Macrocephalon maleo) di Cagar Alam Panua Desa Maleo Kecamatan Paguat. Journal of Biological Science, 8 (2) : 326 – 335.
Paputungan, U. 2006. Kajian morfometrik jenis kelelawar (Microchiroptera) di kawasan Taman Nasional Nani Wartabone Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Zootek, Vol. 22:29-35.
Paputungan, U. 2007. Densitas, dominansi dan biodiversitas satwa di perbatasan cagar alam Gunung Ambang dan Perkebunan Kopi desa Liberia kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Zootek, Vol. 24:35-44.
Prasetyo, B.D., dan Fathoni, U.F. 2023. Monitoring Populasi Maleo di Cagar Alam Morowali Kabupaten Morowali Utara. Seksi Konservasi Wilayah II Poso, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pitopang R dan Safaruddin. 2012. Ethnoecological study of Tao Taa Wana Tribe in The Morowali Nature Reserve, Central Sulawesi Indonesia. Proc Soc Indon. Biodiv Int. Conference. Vol1. 209-2014. Juli 2012
Tasirin, J. 2007. The release of 4000th maleo chick in Sulawesi. Megapode Newsletter 20 (1): 7-8.
Whitten AJM. Mustafa and Henderson GS. 1987. The Ecology of Sulawesi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Published
2023-09-11
Section
Artikel Penelitian