Inovasi Teh Herbal Kunyit sebagai Penggerak Pemberdayaan Ekonomi: Studi Kelayakan dan Potensi Pasar

Turmeric Herbal Tea Innovation as a Driver of Economic Empowerment: Feasibility Study and Market Potential

  • Dodyk Pranowo Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Indonesia
  • Rizal Nur Alfian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Indonesia
  • Moh. Zakiy Fiddin Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Indonesia
  • Masruri Masruri Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang, Indonesia
  • M. Abdi Dzil Ikhram W. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, Indonesia
Keywords: Kunyit, Teh Herbal, Studi Kelayakan, Pengembangan Produk

Abstract

Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu daerah utama penghasil kunyit di Jawa Timur dengan luas lahan mencapai 431,3 hektar. Namun, siklus panen yang relatif panjang (9–10 bulan) serta harga jual yang rendah (Rp 2.000–Rp 3.000 per kilogram) menjadi tantangan bagi petani kunyit. Untuk meningkatkan produktivitas dan nilai jual kunyit, Pemerintah Kabupaten Ponorogo bekerja sama dengan Kementerian Desa dan PT. Astra serta menunjuk UD. Perdana sebagai pengusaha lokal (local champion) yang membina petani kunyit. Sebagai langkah transformasi ekonomi, diperlukan inovasi dalam pengolahan kunyit menjadi produk bernilai tambah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengembangan teh herbal berbahan dasar kunyit. Produk ini diformulasikan dengan kombinasi bubuk kunyit kering, bubuk jahe, bubuk lemon, dan bubuk serai. Hasil uji formulasi menunjukkan komposisi terbaik terdiri dari bubuk kunyit 1,5 gram, bubuk jahe 0,9 gram, bubuk serai 0,15 gram, dan bubuk lemon 0,45 gram. Studi kelayakan menunjukkan bahwa investasi ini layak dengan nilai NPV sebesar Rp 41.007.927, payback period selama 8,26 bulan, IRR sebesar 2,08%, dan B/C ratio sebesar 8,07. Dengan demikian, pengembangan produk teh herbal kunyit ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani kunyit di Kabupaten Ponorogo.

References

BPS, P. (2021). Ponorogo Dalam Angka. BPS KABUPATEN PONOROGO.

Kocaadam, B., & ?anlier, N. (2017). Curcumin, an active component of turmeric ( Curcuma longa ), and its effects on health. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 57(13), 2889–2895. https://doi.org/10.1080/10408398.2015.1077195

Ahangari, N., Kargozar, S., Ghayour?Mobarhan, M., Baino, F., Pasdar, A., Sahebkar, A., Ferns, G. A. A., Kim, H., & Mozafari, M. (2019). Curcumin in tissue engineering: A traditional remedy for modern medicine. BioFactors, 45(2), 135–151. https://doi.org/10.1002/biof.1474

Yoshida, A., Terada, Y., Toriba, T., Kose, K., Ashikari, M., & Kyozuka, J. (2016). Analysis of Rhizome Development in Oryza longistaminata , a Wild Rice Species. Plant and Cell Physiology, 57(10), 2213–2220. https://doi.org/10.1093/pcp/pcw138

Ochoa-Flores, A. A., Hernández-Becerra, J. A., Cavazos-Garduño, A., Soto-Rodríguez, I., Sanchez-Otero, M. G., Vernon-Carter, E. J., & García, H. S. (2017). Enhanced Bioavailability of Curcumin Nanoemulsions Stabilized with Phosphatidylcholine Modified with Medium Chain Fatty Acids. Current Drug Delivery, 14(3), 377–385. https://doi.org/10.2174/1567201813666160919142811

Georgiana, P., & Vizireanu, C. (2014). SENSORIAL ANALYSIS OF A FUNCTIONAL BEVERAGE BASED ON VEGETABLES JUICE. Acta Biologica Szegediensis, 57, 145–148.

Luque, J. P., Ikromov, N., & Noseworthy, W. B. (2019). Financial Feasibility Analysis: Planning for the Possible. In Affordable Housing Development (pp. 81–87). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-04064-2_6

Shreve, C. M., & Kelman, I. (2014). Does mitigation save? Reviewing cost-benefit analyses of disaster risk reduction. International Journal of Disaster Risk Reduction, 10, 213–235. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2014.08.004

Published
2025-03-18
Section
Article