Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Di Puskesmas Kota Timur

The Relationship Between Body Mass Index and the Incidence of Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) at the East Kota Community Health Center

  • Alyaa Aladawiyah Lalapa Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan UNG
  • Vivien Novarina A. Kasim Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UNG
  • Nirwanto K. Rahim Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UNG
  • Erwin Purwanto Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UNG
Keywords: Indeks Massa Tubuh, GERD, Obesitas

Abstract

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan gangguan gastrointestinal kronis. GERD adalah suatu gangguan saluran pencernaan di mana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus. Salah satu faktor risiko yang sering dikaitkan dengan GERD adalah peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). Obesitas diduga dapat meningkatkan tekanan intraabdomen sehingga memperburuk gejala GERD. Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dengan pendekatan case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan populasi 238 responden dan sampel sebanyak 149 responden dengan penyakit GERD maupun non-GERD di Puskesmas Kota Timur. Instrumen penelitian yaitu alat ukur IMT untuk menilai status gizi seseorang berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Analisa data menggunakan uji ChiSquare, dengan hasil p-value 0,007 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kejadian gerd (p-value<0,05). Kesimpulannya, bahwa terdapat hubungan signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) di Puskesmas Kota Timur. 

References

Agustina, W., Lestari, R. M., &
Prasida,
D.
Hubungan
W.
Aktivitas
(2023).
Fisik
dengan Kejadian Obesitas pada
Usia Produktif di Wilayah Kerja
Puskesmas Marina Permai Kota
Palangka Raya. Jurnal Surya
Medika, 9(1), 1–8.
Published
2025-07-31