Perbedaan Efektivitas Tanaman Kayu Apu dan Kangkung Air Sebagai Fitoremediator dalam Menurunkan Kadar Kromium Total (Cr) pada Limbah Cair Industri Sablon Nokturnal di Kabupaten Bone Bolango

Differences in the Effectiveness between Water lettuce and water Spinach as Phytoremediators in Reducing Total Chromium (Cr) Levels in wastewater from the Nokturnal Screen Printing Industry in Bone Bolango Regency

  • Dian Rahmatia Huntoyungo Jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia
  • Herlina Jusuf Jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia
  • Tri Septian Maksum Jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia
Keywords: Limbah Sablon, Kromium, Kayu Apu, Kangkung Air

Abstract

Limbah cair sablon dihasilkan dari pencucian screen sablon dan peralatan cetak yang digunakan setelah proses penyablonan. Limbah cair sablon mengandung kromium (Cr) yang mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup. Fitoremediator, yakni penggunaan tanaman untuk menyerap pencemar, menjadi solusi untuk mengurangi dampak ini. Kayu apu memiliki akar lebat yang efektif menyerap logam berat, sedangkan kangkung air tumbuh cepat dan umum digunakan dalam fitoremediasi.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektivitas tanaman kayu apu dan kangkung air sebagai fitoremediator dalam menurunkan kadar logam berat Cr pada limbah cair Indsutri Sablon Nokturnal di Kabupaten Bone Bolango. Jenis  penelitian eksperimen semu dengan pendekatan  rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan  variasi waktu (11, 13, dan 15 hari). Sampel  limbah diambil menggunakan teknik grab sampling. Data dianalisis menggunakan  uji Kruskal-Wallis dan uji Mann Whitney dengan tingkat kesalahan (?) sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kayu apu efektif menurunkan kadar Cr pada limbah cair industri sablon dengan efektivitas tertinggi  hari ke 15 sebesar 2,23%. Tanaman kangkung air juga efektif menurunkan kadar Cr pada limbah cair industri sablon sebesar 9,68% hari ke 15. Dengan demikian, kangkung air lebih efektif dibandingkan kayu apu. Kesimpulannya tidak ada perbedaan variasi waktu terhadap efektivitas tanaman kayu apu (p-value = 0,368) dan tanaman kangkung air (p-value = 0,368). Ada perbedaan efektivitas tanaman kayu apu dan kangkung air sebagai fitoremediator dalam menurunkan kadar Cr pada limbah cair indsutri sablon nokturnal (p-value = 0,043). Disarankan untuk menambah jumlah tanaman dan waktu kontak yang lebih lama untuk mengoptimalkan proses fitoremediasi pada tanaman kayu apu dan kangkung air.

References

Andarani, P., Hapsari, S., & Zaman, B. (2020). Kemampuan Tumbuhan Kayu Apu (Pistiastratiotes L.) Dalam Menyisihkan Kromium Total (Cr-T) Dan Cod Limbah Elektroplating. Jurnal Teknik Lingkungan, 1–17.

Andi Nugroho, S. (2020). Analisis Kandungan Asam Askorbat Pada Tanaman Kangkung Air (Ipomoea Aquatic Forsk), Bayam (Amaranthus Spinosus), Dan Ketimun (Cucumis Sativus L). Jurnal Tambora, 4(1), 26–31. https://doi.org/10.36761/jt.v4i1.567

Billah, A. R. (2020). Penggunaan Kayu Apu (Pistia Stratiotes L.) Untuk Mengikat Logam Chromium Total (Cr) Pada Limbah Cair Batik. Skripsi, Universitas Jember. Jawa Timur.

Fajri, M. N. (2023). Efektivitas Penyerapan Logam Berat Cr (Vi) Dalam Air Menggunakan Fiber Adsorben Dari Batang Kangkung Air ( Ipomoea Aquatica Forsk ). Skripsi, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Fauziyah, F. A., & Rosariawari, F. (2020). Penyisihan Logam Terlarut Cr Pada Limbah Batik Secara Fitoremediasi Dengan Menggunakan Tanaman Kangkung Air. Jurnal UPN Veteran Jawa Timur, 9–15. http://esec.upnvjt.com/index.php/prosiding/article/view/6%0Ahttp://esec.upnvjt.com/index.php/prosiding/article/download/6/47

Kandi, R. N. (2019). Fitoremediasi limbah cair Kelapa Swit menggunakan Kangkung Air (Ipomoea aquatic Forsk). Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Banda Aceh.

Moelyaningrum, A. D., Ningrum, P. T., & Billah, A. R. (2020). Phythoremediasi Chromium Total (Cr-T) Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) Pada Limbah Cair Batik. Jurnal Biologi Udayana, 24(1).

Nugroho, P. A. (2021). Efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Fitoremediator Logam Krom Heksavalen (Cr) Pada Limbah Cair Industri Batik Di Yogyakarta. Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Pawestri, D. S., Budiono, Z., & Abdullah, S. (2020). Efisiensi Multi Soil Layering (Msl) Dalam Menurunkan Kadar Chromium Heksavalen (Cr6+) Pada Limbah Cair Sablon Di Kaos Ngapak Kabupaten Banyumas Tahun 2020. Jurnal Buletin Keslingmas, 39(3), 131–137. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v39i3.6038

Rahmadani. (2017). Adsorpsi Logam Kromium (Cr) Pada Limbah Cair Usaha Sablon Menggunakan Biomassa Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes). Skripsi, Universsitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.

Ravelliani, A., Nisrina, H., Sari, L. K., & Marisah, R. (2021). Identifikasi Dan Isolasi Senyawa Glikosida Saponin Dari Beberapa Tanaman Di Indonesia. Jurnal Sosial Dan Sains, 1, 786–799.

Regina. (2018). Fitoremediasi Logam Kromium (Cr) Pada Limbah Cair Usaha Sablon Menggunakan Kayu Apu (Pistia Stratiotes). Skripsi, Uneversitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.

Rubianti, I., & Amir, A. (2022). Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes) Untuk Mengukur Kadar Fosfat Dan COD Pada Limbah Cair. JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan, 1(1), 2809–7750.

Violita, L., Apriani, I., & Sulastri, A. (2022). Kemampuan Tanaman Kangkung Air Dalam Menurunkan Krom Heksavalen (Cr6+) Pada Limbah Cair Sablon. Jurnal Rekayasa Lingkungan Tropis Teknik Lingkungan, 13(1), 37–44. https://doi.org/10.29122/jrl.v13i1.4288.

Published
2025-06-14